-->

Menjelajah Pulau Gili Kondo di Lombok

MENJELAJAH PULAU GILI KOMDO

GERBANG MASUK PLAKAT GILI KONDO

Jika anda pergi ke lombok, mungkin yang paling ingin anda tuju adalah trio gili yang sangat populer di bagian barat lombok ini, pantai pesisir senggigi yang menawan. Ada juga pesisir lain yang kini mulai dicari oleh para pelancong yakni pantai tanjung aan, pantai kuta dan lainnya pada berada di bagian selatan pulau lombok.
Lantas bagaimana menurut anda dengan pesisir bagian timur dari Pulau lombok? bukankah sama indahnya dengan sisi-sisi lain yang ada di pulau lombok? ya, tentu saja. Salah satu kawasan wisata di lombok yang masih belum terjamah oleh para wisatasan yaitu Gili Kondo.
Wisata di Gili Kondo menyimpan begitu banyak pesona yang mampu menarik para wisatawan untuk mengunjunginya. Namun, Pulau ini masih 'terlalu sepi' atau bisa juga dibilang masih belum 'terlalu di kenali' alias belum banyak wisatawan yang berkunjung untuk menjelajahi  kawasan tersebut. Mungkin hanya wisatawan yang memang benar-benar penasaran dengan kawasan lombok bagian timur yang ingin mengunjungi kawasan ini.
Kondo merupakan sebutan nama burung bagi masyarakat lombok. Dulunya, pulau ini merupakan tempat atau sarang burung (kondo) di pulau tersebut, oleh karena itu pulau ini mulai dikenal dan di sebut dengan nama Gili Kondo.

Gili Kondo merupakan sebuah gili (pulau) kecil yang tidak berpenghuni. Namun disana ada penginapan untuk wisatawan-wisatawan yang ingin menginap. Pulau Burung atau Pulau Kondo ini juga merupakan kawasan konservasi untuk pemeliharaan terumbu karang.
Oleh karena itu, kehidupan di bawah laut sekitaran Pulau Kondo menjadi daya tarik wisatawan, karena memang kawasan terumbu karang yang ada di Gili Kondo ini sangat terjaga dan juga belum banyak wisatawan datang ke sana.

Keindahan bawah laut di kawasan ini sudah tidak perlu diragukan lagi, ada banyak sekali ragam coral yang tumbuh disana dan diselimuti oleh ikan-ikan yang indah dan juga berwarna-warni. Selain keindahan bawah laut, keindahan alam Gili Kondo juga sangat menawan. Pasir putih yang begitu halus akan memanjakan kaki anda ketika pertama kali menginjakkan kaki ke pulau ini.
Berada di pulau ini sama seperti anda memiliki pulau pribadi, karena disana hanya ada sebuah warung kecil-kecilan sebagai tempat bersantai anda.
Gili Kondo terletak di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Gili ini dekat dengan beberapa gili lainnya yakni gili Bidari, Gili Lampu dan Gili Kapal. Nantinya dalam perjalanan menuju ke Gili Kondo, anda bisa mampir sejenak ke gili Lampu dan Gili Kapal.
Sambelia adalah sebuah desa yang berada di Bagian Timur Laut Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat Indonesia. Sejak zaman sebelum kemerdekaan desa ini sudah menjadi kampung induk atau perkampungan yang tertua di antara kampung-kampung yang ada di sekitarnya. Barangkali karena latar belakang itu pula, maka kecamatannya pun memakai nama Kecamatan Sambelia.

Untuk menemukenali nenek moyang atau siapa penduduk asli Desa Sambelia sepertinya agak sulit. Kalaupun hendak ditelusuri lebih jauh, kemungkinan yang didapat adalah mereka yang juga termasuk pendatang dari wilayah sekitar atau luar daerah. Ambi .l contoh, warga Dusun Gubuk Daya dan Gubuk Lauk yang berada di pusat desa atau warga Dusun Dasan Bagik, cikal bakal mereka kebanyakan adalah dari Pringgabaya dan Apitaik, dan sebagian kecil berasal dari Mamben, Aikmel, Masbagik dan sekitarnya, termasuk dari Bayan Lombok Utara juga ada. Kemudian warga Dusun Senanggalih, kebanyakan adalah dari wilayahSakra, dan sebagian kecil dari sekitar Lombok Tengah. Sedangkan warga Dusun Labuan Pandan, selain dihuni pendatang dari wilayah sekitar, juga diketahui ada kelompok masyarakat Bugis Makasar yang tinggal lebih awal, dan kebanyakan berprofesi nelayan.

Di era 1960-1970an, komposisi dan jumlah pendatang baru di Sambelia terus bertambah. Diketahui ada komplek Transmigrasi Angkatan Darat (Transad) yang dibangun dekat perbatasan atau pintu masuk wilayah kecamatan di bagian selatan. Kemudian dengan kebijakan pemerintah melalui program pendistribusian tenaga pegawai seperti guru sekolah dasar, polisi, pertanian, kehutanan, perkebunan, perpajakan, dsb. Pada awal tahun 1980-an dengan dibangunnya Sekolah Lanjutan Pertama, rombongan guru-guru SLTP juga mulai berdatangan. Pada umumnya mereka tinggal dan menjadi penduduk tetap di Sambelia. Selain itu, berkembangnya dunia bisnis transportasi dan perdagangan juga turut andil mewarnai pertumbuhan penduduk di desa ini. Perkembangan pasar misalnya, terbukti telah memikat para pendatang seperti dari Apitaik, Masbagik dan sekitarnya untuk berdagang dan mengadu nasib di Sambelia. Pola yang sama juga sebenaranya terjadi di desa-desa sekitar, seperti Obel-Obel dan Belanting yang warganya kebanyakan dari Bayan, Apitaik, Mamben, Pringgasela dan sekitarnya. Relatif mudah untuk mengetahui dari mana warga itu berasal, yaitu dari dialek bahasa yang mereka gunakan sehari-hari (WG).


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Menjelajah Pulau Gili Kondo di Lombok"

Post a Comment

View Blog

/*script lama */ /*script Baru*/